Indonesia Hadir di Pameran China-ASEAN Expo ke-16

25 September 2019 | 19.15

Placeholder image


Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat pembukaan pameran China-ASEAN Expo (CAEXPO) ke-16 yang berlangsung pada 21–24 September di The Nanning International Convention and Exhibition Center, Nanning, China.


INFO NASIONAL — Indonesia melalui Kementerian Perdagangan berkomitmen meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi dengan Cina dan negara ASEAN lainnya. Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, didampingi Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, saat pembukaan pameran Cina-ASEAN Expo (CAEXPO) ke-16 yang berlangsung pada 21–24 September di The Nanning International Convention and Exhibition Center, Nanning, Cina. 

“Hadirnya Indonesia pada CAEXPO di Nanning ini menjadi komitmen kami untuk menjalin kerja sama perdagangan dan investasi dengan Tiongkok dan negara ASEAN lainnya," ujar Menko Luhut yang sekaligus menjadi Ketua Delegasi Indonesia pada CAEXPO 2019. 

Hadir dalam acara tersebut Wakil Perdana Menteri Dewan Negara, Hang Zheng, perwakilan negara Polandia sebagai negara tamu dan perwakilan pemerintah, serta pelaku bisnis negara-negara Cina dan ASEAN termasuk Indonesia. 

Tahun ini Indonesia menghadirkan dua paviliun, yaitu Paviliun Komoditi dan Paviliun Nasional (City of Charm). Paviliun Komoditi Indonesia berlokasi di Hall D5 dengan luas 2.910 meter persegi. Produk-produk yang ditampilkan dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu barang konsumsi; makanan dan minuman; fashion, aksesori dan perhiasan; dekorasi rumah; dan furnitur. 

Sedangkan Paviliun Nasional Indonesia (City of Charm) tahun ini berada pada posisi nomor satu di Hall City of Charm dengan luas 304 meter persegi. Paviliun Nasional Indonesia (City of Charm) menampilkan konsep Rumah Sawit Indonesia yang akan menampilkan produk sawit dari hulu ke hilir. 

Mendag menegaskan kembali pernyataan Menko Luhut, bahwa melalui CAEXPO, hubungan kerja sama ASEAN dan Cina dapat terjalin lebih erat yang dapat dimanifestasikan dalam bentuk forum bisnis. "Forum bisnis dapat membuka lebih banyak peluang perdagangan dan investasi antara Cina dan negara anggota ASEAN," ucap Mendag. 

Mendag juga mengajak para pebisnis Cina untuk bekerja sama dengan Indonesia. “Kami mengundang para pelaku usaha China untuk berinvestasi di Indonesia,” kata Mendag. 

Sehari sebelum pembukaan CAEXPO 2019, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Dody Edward, membuka Paviliun Komoditas Indonesia. Paviliun Komoditas Indonesia tahun ini diikuti oleh 111 perusahaan dan Usaha Kecil Menengah (UKM). Perusahaan-perusahaan tersebut mengisi 104 buah stan yang telah disediakan. Sedangkan, tiga stan dengan desain spesial diisi oleh Kapal Api, APP Sinar Mas, dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). 

CAEXPO merupakan salah satu pameran yang rutin diikuti Indonesia guna memperkuat akses pasar dan menjalin kerja sama perdagangan dengan Cina. CAEXPO diikuti 10 negara ASEAN dan tahun ini merupakan partisipasi ke-16 kalinya bagi Indonesia. Penyelenggaraan pameran ini merupakan hasil kesepakatan pada KTT Cina-ASEAN ke-7 pada Oktober 2003 di Bali dalam kerangka kerja perdagangan ekonomi CAFTA. 

Pada kesempatan ini, Mendag Enggar juga mempromosikan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-34 yang akan diselenggarakan di Indonesia Convention & Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD) City pada 16-20 Oktober 2019. 

Total perdagangan Indonesia-Cina periode Januari-April 2019 tercatat sebesar US$ 22,43 miliar. Tren ekspor Indonesia ke Cina 2014-2018 meningkat sebesar 13,8 persen. Ekspor Indonesia ke Cina pada periode Januari-April 2019 tercatat sebesar US$ 7,91 miliar. Sedangkan, impor Indonesia dari Cina pada periode yang sama tercatat sebesar US$ 14,52 miliar. Cina merupakan mitra dagang terbesar Indonesia pertama di dunia. Sedangkan, Indonesia merupakan mitra dagang terbesar Cina ke-15 di dunia. 

Produk ekspor nonmigas utama Indonesia ke Cina antara lain batu bara, minyak kelapa sawit, olahan serbuk kayu, dan tembaga. Sedangkan untuk produk impor nonmigas terbesar dari Cina antara lain komponen telepon; mesin pengolahan data otomatis digital dalam bentuk portable; serta komponen yang digunakan untuk transmisi radio, radar, radio navigasi, dan modem untuk televisi. (*)