Mendag Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan dan Investasi Indonesia-Tiongkok
25 September 2019 | 17.30
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menghadiri Forum Bisnis Infratruktur dan Investasi (Indonesia Business Infrastructure and Investment Forum) di Shanghai, Tiongkok, Senin (23/9).
INFO BISNIS — Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita, menyampaikan Indonesia siap untuk meningkatkan kerja sama di bidang perdagangan dan investasi dengan Tiongkok.
“Tiongkok merupakan mitra dagang dan investasi utama Indonesia. Oleh karena itu, kita perlu meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi IndonesiaTiongkok,” ujar Mendag dalam Forum Bisnis Infratruktur dan Investasi (Indonesia Business Infrastructure and Investment Forum) di Shanghai, Tiongkok, Senin, 23 September 2019.
Mendag mengungkapkan hubungan bilateral Indonesia-Tiongkok sangat penting karena meliputi tiga aspek utama penggerak perekonomian, yaitu perdagangan, investasi, dan infrastruktur. Menurut Mendag, Indonesia-Tiongkok memiliki banyak produk unggulan yang dapat meningkatkan kerja sama perdagangan selain minyak sawit, yaitu sarang burung walet, produk agrikultur terutama buah-buahan tropis, dan perikanan.
Mendag juga menyampaikan dalam forum tersebut bahwa bagi Tiongkok, minyak sawit merupakan bahan input utama bagi berbagai industri olahan mulai dari industri makanan dan minuman, kosmetik, kebutuhan sehari-hari, sampai pada sektor energi. “Selain minyak sawit, Indonesia dan Tiongkok juga memiiki banyak produk unggulan yang harus kita dukung dalam meningkatkan perdagangan. Produk unggulan tersebut antara lain sarang burung walet dengan kualitas terbaik dan kaya akan nutrisi sehingga baik untuk kesehatan,” kata Mendag.
Pada pertemuan ini, Mendag menyampaikan Indonesia saat ini sedang melakukan perundingan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Patnership/RCEP) dengan 16 negara. “Kita optimistis bahwa RCEP secara substansi akan selesai pada tahun ini,” ujarnya.
Selain RCEP, Mendag juga mengatakan bahwa Indonesia baru saja menandatangani perjanjian dengan Chile dan European Free Trade Association (EFTA) serta memperluas akses ke pasar-pasar nontradisional di Turki, Tunisia, dan beberapa mitra kerja sama potensial di kawasan Afrika. (*)